Powered By Blogger

Senin, 02 Januari 2012

Waspadai Blackberry

Pihak BlackBerry (BB) telah mengeluarkan pernyataan bahwa meletakkan smartphone itu di kantong bisa membahayakan kesehatan. Menurut buku panduan penggunaan BB, khususnya edisi Torch, disebutkan bahwa sebaiknya BB digunakan dengan sarungnya atau ditaruh di kantong lain yang terlepas dari pakaian. Setidaknya, ada jarak 25 mm antara BB dan tubuh ketika ponsel itu melakukan transmisi. BB yang ditaruh terlalu dekat dengan tubuh, terkecuali yang telah dipakaikan sarung resmi dari RIM, bisa menyebabkan gadget itu mengeluarkan frekuensi radio yang berlebihan dari ukuran standar. Panduan itu juga menyebut dalam jangka panjang, bila selalu terpapar BB secara dekat , akan menyebabkan masalah serius pada kesehatan. Ponsel seperti blackberry juga mendatangkan masalah. Menurut pakar kesehatan, ponsel cerdas ini tidak hanya mengganggu kesehatan fisik tetapi juga mental.

Menurut studi dari Rutgers University, blackberry sangat memicu ketergantungan sehingga membuat pengguna memerlukan terapi setara dengan terapi ketergantungan obat-obatan. Dengan kemampuan tetap terhubung selama 24 jam sehari tujuh hari seminggu, blackberry dan perangkat serupa memicu ketergantungan internet dan e-mail. Menurut peneliti, kondisi tersebut mempunyai efek buruk terhadap kesehatan mental. Apa yang membuat ketergantungan? Pesan atau e-mail yang langsung bisa diakses melalui blackberry, terang peneliti, membuat  tidak bisa lama-lama meninggalkan blackberry.  Dalam keadaan seperti itu secara tidak sadar selalu membuka blackberry, berharap menemukan pesan atau e-mail yang menyenangkan.

Bukan rahasia lagi bahwa kurang tidur berkualitas mempunyai efek buruk terhadap kesehatan mental. Padahal, mendapatkan tidur yang bagus tidak semudah yang Anda bayangkan. Dan kemampuan untuk memejamkan mata semakin rumit dengan hadirnya blackberry.  Serangkain percobaan menunjukkan bahwa mengirim pesan atau chatting melalui ponsel sebelum jam tidur bisa mengganggu pola tidur, memicu insomnia, sakit kepala dan kesulitan konsentrasi. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, hasil studi awal dari Uppsala University di Swedia menunjukkan bahwa radiasi sedikit saja dari ponsel bisa mengganggu tidur.  Sebuah penelitian yang didanai perusahaan-perusahan ponsel mengidikasikan bahwa radiasi dari handset dapat menimbulkan sejumlah gangguan seperti insomnia, sakit kepala dan pusing-pusing.  Radiasi juga dapat menurunkan durasi tidur lelap sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk memulihkan diri.

Ponsel khususnya blackberry dapat memicu kecemasan. Tidak bisa disangkal bahwa blackberry merupakan perangkat revolusioner. Gadget kecil ini bisa memenuhi semua kebutuhan komunikasi Anda. Tapi jika perangkat yang sama juga menyebabkan ketergantungan, merusak konsentrasi dan mengganggu tidur, tentunya blackberry juga akan membuat stress. Tingkat stress lebih parah jika Anda sangat bergantung terhadap blackberry dalam mengerjakan tugas sehari-hari.

Beberapa tips sederhana yang sangat membantu agar dapat mengurangi dampak bahaya radiasi ponsel bagi tubuh:

  • Karena fungsi tubuh dan orag tubuh bayi dan anak belum sempurna sebaiknya jangan meaktifkan ponsel dekat bayi atau anak. Dampak kesehatan radiasi pionsel terhadap bayi dan anak lebijh besar dibandingkan pada orang dewasa.
  • Jika memungkinkan sebaiknya menggunakan peralatan tambahan seperti misalnya headset ketika berbicara di telepon. Karena walaupun dengan menggunakan headset tidak 100 persen menghilangkan radiasi, tapi setidaknya mengurangi radiasi itu sendiri! Atau jika memungkinkan sebaiknya menggunakan fasilitas loudspeaker. Kemudian jika memilih untuk menggunakan headset maka usahkan agar ponsel jauh dari tubuh.
  • Jika tidak memungkinkan menggunakan fasilitas loudspeaker atau tool bantuan seperti headset, maka sebaiknya mengurangi bicara di telepon dan sebaliknya lebih banyak mendengar. Ponsel yang digunakan tersebut umumnya akan memancarkan radiasi ketika digunakan untuk SMS atau ketika bicara. Tetapi tidak akan memancarkan radiasi jika cukup mendengarkan lawan bicara saja sewaktu digunakan untuk telepon!
  • Sebisa mungkin jika masih bisa SMS, sebaiknya jangan telepon. Selain untuk ngirit pulsa, energi yang dibutuhkan untuk SMS lebih kecil jika digunakan untuk telepon.
  • Terkadang bila berada ke daerah yang lemah sinyal, biasanya jika hp digunakan untuk menelpon maka sinyalnya akan lemah. Dalam keadaan sinyal lemah maka ponsel akan semakin kuat memancarkan radiasi untuk mencari sinyal lemah tersebut, Selain itu keadaan seperti ini juga menyebabkan baterai cepat kosong. Sehingga sebaiknya hindari penggunaan ponsel jika sinyalnya lemah.
  • Terkadang karena alasan sayang dan ingin ponsel yang dimiliki tetep awet, maka sering menggunakan cashing tambahan atau pelindung tambahan. Jika menggunakan pelindung tambahan dan digunakan untuk telepon maka sinyal akan terperangkap dan handphine akan memancarkan radiasi yang lebih kuat untuk menemukan sinyal yang stabil. .
  • Hindari penggunaan Ponsel dari anak-anak, karena perkembangan otak anak-anak yang belum sempurna dapat menyerap bahaya radiasi ponsel lebih cepat dan lebih banyak dari pada orang dewasa

Teman-teman tau gk, ada juga loh bahaya bagi pengguna handphone Blackberry…kita simak yuk…:)

Memiliki telepon selular cerdas semacam Blackberry memang menyenangkan bagi sebagian orang. Dengan Blackberry, aktivitas berkirim email, chatting, hingga berselancar di internet bisa dilakukan bersamaan, kapan saja, dan di mana saja.
Namun, tahukah Anda, di balik kemudahan yang diberikan, karakter Blackberry yang mampu membuat penggunanya melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan (multitasking), itu justru berisiko melemahkan kerja memori di otak.
Hal itu terungkap melalui sebuah penelitian tentang kemampuan otak untuk membentuk kenangan yang dilakukan sejumlah ahli syaraf dari New York University (NYU), Amerika Serikat.
Penelitian dilakukan melalui proses pemindaian otak terhadap 16 wanita dan 16 pria berusia 22-34 tahun. Para peneliti menyuguhi sejumlah gambar kepada seluruh partisipan. Sesaat kemudian, mereka mengajukan pertanyaan seputar gambar itu kepada seluruh partisipan.
Partisipan yang banyak pikiran dan terbiasa melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan atau diselang-seling (multitasker) tidak bisa mengingat dengan baik gambar yang sebelumnya ditunjukkan. Dengan kata lain, partisipan yang membiarkan otaknya ‘istirahat’ memiliki daya ingat lebih tinggi.
“Data kami menunjukkan bahwa jika Anda tidak membiarkan otak beristirahat, biayanya akan ‘mahal’, karena menghalangi kemampuan otak untuk mengonsolidasikan memori, ” kata Lila Davachi, Asisten Profesor dari Departemen Psikologi dan Pusat Syaraf NYU seperti dikutip dari laman MSNBC.
Davachi mengatakan, seorang multitasker seperti terlihat pada para pemegang Blackberry dewasa ini cenderung memaksa otak terus bekerja. Mereka yang tidak pernah lepas memainkan ponsel pintarnya seolah tidak memberi kesempatakn otaknya ‘istirahat’ untuk memperbaiki sel-sel yang rusak.
Kondisi terus membuat mereka cenderung memiliki daya konsentrasi yang buruk dan mudah stres. Jadi, belajarlah menggunakan ponsel pintar dengan bijak agar memori Anda tetap bekerja dengan baik.